Kerangka Manajemen Sumber
Daya Manusia
Setiap
organisasi tidak mungkin bisa sukses tanpa keberadaan orang – orang di balik
organisasi tersebut. Perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, Shell, dan
lainnya tidak mungkin akan jadi sebesar seperti saat ini apabila tidak didukung
oleh orang – orang hebat dibaliknya. Begitu pula dengan organisasi – organisasi
nirlaba seperti Greenpeace, Red Cross, dan Amnesty International tidak akan
berhasil dalam menjalankan misi mereka apabila tidak didukung oleh orang –
orang didalamnya.
Oleh sebab itu, manusia merupakan bagian
vital bagi kelangsungan dan keberhasilan sebuah organisasi. Manusia layaknya
bahan bakar yang menjadi sumber energi bagi berjalannya suatu organisasi guna
mencapai tujuannya. Seperti kata pepatah : dibalik setiap mahakarya yang indah
pasti terdapat seniman hebat. Begitu pula dengan organisasi dibalik setiap
kesuksessan organisasi pasti terdapat sumber daya manusia yang hebat. Manusia
sebagai sebuah sumber daya, didalam organisasi haruslah di atur sedemikian rupa
agar terkoordinasi dengan baik dan bisa mendukung pencapaian rencana strategis
organisasi. Apabila sumber daya manusia ini tidak dikelola dengan benar, maka
kesuksesan organisasi dalam pencapaian rencana strategisnya akan sulit untuk
diwujudkan. Meskipun dunia kerja saat ini sudah mulai diotomatisasi, yang
berarti beberapa pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia sekarang sudah
digantikan oleh mesin, namun peran manusia di dalam organisasi tidak dapat
disingkirkan. Sehebat apa pun mesin tetaplah manusia lebih unggul karena manusia
tidak hanya memiliki kemampuan intelektual tetapi juga kemampuan emosional.
Oleh sebab itu, manajemen sumber daya
manusia sebagai sebuah aktivitas manajemen tidak akan pernah bisa diabaikan
dari pengelolaan sebuah organisasi apa pun bentuk organisasinya. Organisasi
laba dan nirlaba membutuhkan pengelolaan sumber daya yang baik. Organisasi
swasta dan pemerintah membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang baik.
Begitu juga organisasi besar dan kecil membutuhkan pengelolaan sumber daya
manusia yang baik. Aktivitas manajemen sumber daya manusia menentang dari mulai
dari proses memproleh, melatih, mengembangkan, menilai, mengkompensasi, dan
merencanakan karir pekerja sembari memperlihatkan hubungan ketenagakerjaan,
kesehatan, keselamatan, keamanan, dan keadilan pekerja.
Manajemen Personalia Dan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Banyak
orang sering menggunakan istilah manajemen personalia sebagai sinonim untuk
manajemen sumber daya manusia. Padahal kedua istilah tersebut memiliki lingkup
cakupan berbeda. Manajemen personalia hanya sebagian kecil dari proses
manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia sudah mencakup
manajemen personalia,tetapi personalia belum mencakup manajemen sumber daya
manusia.
Manajemen
personalia tidak mengikutsertakan proses perencanaan strategis tenaga kerja dan
lebih berkutat pada proses teknis pengelolaan tenaga kerja, sementara manajemen
sumber daya manusia melibatkan proses perencanaan strategis tenaga kerja
meliputi kegiatan perencanaan (HR planning), proses penganggaran (HR
budgeting), proses penilaian (HR assessment), Rekrutmen dan Seleksi (Recruitment
and Selection), penerimaan dan pemberhentian (Hiring and Termination),
pelatihan dan pengembangan (training and development), pengembangan karir
(Career Development), pengembangan organisasi (organization development),
manajemen kinerja (performance management), kompensasi (compensation), hubungan
industrial (industrial relation), serta menyertakan fungsi general affair di
dalamnya.
Aktivitas Manajemen Sumber
Daya Manusia (HRM Activities)
Secara
garis besar aktivitas manajemen sumber daya manusia terbagi menjadi empat
yaitu:
1. Preparation and Selection, terdiri dari :
·
Job
Analysis and Design
Proses job analysis and design adalah
sebuah proses yang mempelajari pola – pola aktivitas untuk menentukan tugas,
kewajiban dan tanggung jawab yang diperlukan oleh masing – masing jabatan.
Dalam proses ini informasi mengenai detail setiap pekerjaan dikumpulkan secara
sistematis, dievaluasi, dan diorganisasikan.
·
Human
Resource Planning
Perencanaan sumber daya manusia adalah
suatu proses peramalan akan kebutuhan akan sumber daya manusia organisasi ini
dimasa depan. Proses peramalan ini menggunakan analisis permintaan dan
penawaran tenaga kerja. Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah supaya
organisasi bisa mempersiapkan rencana staff (staffing plans) sehingga
organisasi bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya sesuai dengan strategi
organisasi yang dipilih guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
·
Recruitment
Rekrutmen adalah proses menarik, mengundang
dan menemukan orang – orang yang dianggap memenuhi kualifikasi untuk menduduki
jabatan tertentu di dalam suatu organisasi. Proses rekrutmen sering disebut
sebagai proses pool of talent, yaitu proses ketika organisasi mencoba
mengumpulkan kandidat – kandidat yang terbaik kemudian akan dipilih yang paing
baik untuk menduduki jabatan/posisi tertentu.
·
Selection
Seleksi adalah proses pemilihan kandidat
terbaik yang telah dikumpulkan dalam proses rekrutmen. Proses seleksi melibatkan
beberapa aktivitas yang bertujuan untuk menyaring dan menentukkan kandidat
manakah yang akan dipekerjakan. Beberapa aktivitas yang umumnya digunakan untuk
menyaring dan memilih kandidat adalah tes dan wawancara.
2. Development and Evaluation, terdiri dari :
·
Orientation,
Placement, and Separation
Setelah seseorang kandidat dipilih untuk
dipekerjakan melalui proses seleksi, maka ia secara resmi telah bergabung di
dalam organisasi. Akan tetapi, ia tidak serta merta bisa langsung bekerja.
Dalam menghadapi tempat dan situasi yang baru tentunya pekerja tersebut
membutuhkan proses penyesuaian.
·
Training
and Development
Training adalah proses melatih pekerja
menjadi ahli untuk membantunya mengerjakan pekerjaannya yang sekarang sehingga
ia bisa berkinerja dengan optimal, sedangkan development atau pengembangan
adalah proses melatih pekerja supaya ia mampu untuk mngerjakan tugas-tugas yang
mungkin akan diembannya kelak. Jadi pelatihan dan pengembangan dibedakan dalam
horison waktunya.
·
Career
Planning
Perencanaan karier adalah proses ketika
seseorang memilih goal kariernya dan strategi yang akan di tempuhnya untuk
mencapai goal tersebut, berguna untuk menentukan arah karier sesorang didalam
hidupnya dan cara strategi apakah yang harus dipergunakan untuk mencapainya.
·
Performance
Appraisal
Penilaian kinerja adalah sebuah proses
ketika organisasi mengevaluasi kinerja seorang individu didalam organisasi. Dan
dilakukan dengan cara membandingkan hasil aktual kinerja individu dengan job
performance standard.
3. Compensation and Protection, terdiri dari :
·
Wages
and salaries
Upah (wage) gaji (salary) merupakan imbal
balik yang diterima oleh individu sebagai balas jasa atas kontribusinya
terhadap organisasi. Dalam penentuan upah/gaji ini harus memenuhi 2 syarat
yaitu internal equity dan exsternal equity.
·
Incentives
and Gainsharing
Insentif adalah bentuk reward yang
diberikan oleh organisasi kepada pekerja berkaitan dengan kinerja yang
ditampilkan oleh pekerja tersebut. Sedangkan gainsharing berhubungan
peningkatan kinerja organisasi (gain) yang dibarengi dengan pendistribusian
(sharing) benefit bagi para karyawan. Insentif dan gainsharing bertujuan agar
pekerja termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya, produktivitasnya, dan
kualitas kerjanya.
·
Benefits
and Services
Apabila upah, gaji insentif dan gainsharing
merupakan kompensasi yang berupa kas (cash), maka benefit and service adalah
kompensasi yag tidak berbentuk kas sehingga sering disebut sebagai indirect
compensation.
·
Security,
Safety, and Health
Ketika bekerja pekerja harus dilindungi
jiwa dan raganya. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta keamanan pekerja
adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan.
4. Employee Relation
Hubungan ketenagakerjaan atau lebih dikenal
dengan hubungan industrial adalah hubungan yang melibatkan tiga pihak yang
berkepentingan dalam proses kerja yaitu pekerja itu sendiri,
organisasi/perusahaan, dan pemerintah. Tujuan hubungan industrial adalah
menciptakan kemitraan yang sejajar antara pekerja dan pengusaha yang
difasilitasi oleh pemerintah sebagai regulator.
Pentingnya Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia berguna agar
para manajer tidak melakukan kesalahan – kesalahan dalam pengelolaan manusia
seperti :
v
Mempekerjakan
orang yang salah.
v
Mengalami
tingkat turnover yang tinggi akibat pengelolaan sumber daya manusia yang buruk.
v
Pekerja
bekerja tidak optimal.
v
Melakukan
proses wawancara yang bertele-tele.
v
Organisasi
menghadapi tuntutan dari pengadilan akibat praktik pengelolaan sumber daya
manusia yang tidak memenuhi aturan hukum dan perundang undangan.
Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut
Dessler (2005) saat ini manajemen sumber daya manusia menghadapi beberapa
tantangan, yaitu :
A.
Globalisasi
B.
Perkembangan
Teknologi
C.
Relokasi
Industri
D.
Sifat
Pekerjaan
E.
Demografi
Tenaga Kerja
Proses
analisis jabatan bertujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi berikut ini :
ü Aktivitas kerja yaitu kegiatan – kegiatan
apa saja yang dilakukan oleh seorang pekerja dalam jabatan tertentu.
ü Perilaku yang diperlukan yaitu daftar
perilaku apa saja yang dibutuhkan untuk bisa melakukan pekerjaan tertentu
dengan berhasil juga daftar tuntutan-tuntan kerja yang diperlukan.
ü Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tertentu.
ü Standard kinerja yaitu informasi mengenai
indikator atau target-target yang harus dicapai sebagai standard/ukuran untuk
menentukan apakah pekerjaan tersebut berhasil dilakukan dengan baik ataukah
tidak.
ü Human requirement yaitu informasi yang
berhubungan dengan spesifikasi pekerja yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan
tertentu seperti keahlian, kecakapan, pendidikan, kepribadian, fisik dan bakat.
Beberapa aktivitas manajemen sumber daya
manusia yang menggunakan informasi dari analisis jabatan adalah :
1) Rekrutmen dan Seleksi.
2) Kompensasi.
3) Penilaian Kinerja.
4) Pelatihan.
5)
Sumber :
1.
DR. Dewi Hanggraeni , SE, MBA (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma 2012) “MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA” .
2.
Beardwell,Ian and Len Holden. 2001. Human Resource Management, 3rd edition.
Pearson Education Limited.
3.
Budd,John W. 2005. Labor Relation: Striking A Balance. McGraw-Hill Irwin.
4.
Faiz, Pan Moohamad. 2007. Brain Drain dan Sumber Daya Manusia Indonesia: Studi
Analisa terhadap Reversed Brain Drain di India. Konferensi Internasional
Pelajar Indonesia 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar